Oleh: Mukhlisin
Kampus layaknya suatu negara yang di dalamnya menjalankan sistem pemerintahan mahasiswa. Bisa dikatakan kampus adalah gambaran negara miniatur. Sebab, di dalam pemerintahan kampus juga menjalankan trias politika: eksekutif, legislatif, dan yudikatf, sebagaimana yang ada dalam sistem pemerintahan negara. Yaitu, yang terbentuk dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Senat Mahasiswa (Sema).
1 Comment
Oleh: Mukhlisin
KITA masih ingat dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait masalah kekerasan dalam pendidikan. Presiden SBY menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pendidikan yang disertai kekerasan baik di sekolah maupun perguruan tinggi. Oleh: Hamidulloh Ibda
MUNCULNYA kampus-kampus baru di negeri ini seharusnya memberikan napas segar bagi masyarakat. Semakin banyak kampus, berarti semakin banyak peluang pemuda mengenyam pendidikan tinggi. Namun, bagaimana jika munculnya kampus-kampus itu belum jelas akreditasinya? Tentu menjadi problem. Maka dari itu, tak heran jika pemerintah melakukan moratorium atau pemberhentian sementara pendirian progam studi (prodi). Moratorium prodi dan pendirian perguruan tinggi (PT) yang diberlakukan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus berjalan maksimal. Namun, saat ini banyak kalangan menilai ketegasan pemerintah masih setengah hati. Padahal, moratorium bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Dimuat di Harian Pelita, 27 Oktober 2012 "Dalam konteks di atas sumpah pemuda dapat diperingati dengan dua kutub ekstrim penghayatan; pesimistis dan optimistis. Kalangan pertama melihat peringatan sumpah pemuda sebagai hal yang tidak bermakna lagi. Mereka beranggapan bahwa sumpah pemuda sebagai peristiwa sejarah yang mengikat kita semua sebagai suatu bangsa. Namun, ikatan tersebut dipertanyakan manfaat, bahkan keabsahannya. Karena melihat sampai saat ini kondisi yang tidak juga membaik. Bahkan, selalu mengalami degradasi di semua bidang". Dimuat di Rimanews.com Monday, 22 Oktober 2012 - 19:18 Oleh: Mokhamad Abdul Aziz* Bulan Oktober bisa dikatakan bulannya para Pemuda. Tepatnya setiap tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati peristiwa Sumpah Pemuda. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, harus diakui peran pemuda memang tidak pernah lepas dari perubahan bangsa. |
AuthorMokhamad Abdul Aziz Archives
May 2013
Categories |