Artikel, Tajuk, Esai, Kolom
Menulis merupakan suatu kegiatan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Menulis itu sendiri mempunyai bentuk-bentuk yang bermacam-macam. Di anataranya: Artikel, Esai, Colom, Jurnal, atau Karya sastra seperti, Puisi, Pantun, Cerpen, Novel dan lain-lain.
- ARTIKEL
Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya (Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangka artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di majalah). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa yang di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171). Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer di tujukan kepada para pembaca umum, dan kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan di pakai dalam komunikasi sahari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di pakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-peretmuan resm, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).
Langkah-langkah dalam menulis artikel:
- Menguji gagasan
(georgina dalam Pranata 2002:124;band nadeak 1989:44)
- Pola penggarapan artikel
- Pola pemecahan topik :
- Pola kronologi : pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
- Pole pendapat : pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang di kerjakan.
- Pola perbandingan : pola ini membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.
Untuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soesono 1982 : 42). Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali penulisan artikel.
- Ringkasan
- Pernyataan yang menonjol
- Pelukisan
- Anekdot
- Pertanyaan
- Kutipan orang lain
- Amanat langsung
Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama
Untuk ini di sarankan bagiannya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing di batasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejeak. Subjudul itu juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru (Soesono 1982: 46). Oleh karena itu, ada baiknya subjudul tidak di tulis secara kaku.
Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya (Tartono 2005:88)
Pemeriksaan isi artikel
Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus rajin memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat membantu kita dalam menjawab (Pranata 2002:129-130) Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan ? jika tulisan kita cenderung serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?
Untuk isi / tubuh, apakah kalimat mendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan ? apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok ? dan lain lain. Untuk kesimpulan, apakah mencangkup semua ide tulisan ? bagaimana sikap / tindakan kita terhadap kata-kata dalam kesimpulan yang di buat ? Jika kita memberikan respon “tidak” untuk tiap pertanyaan, berarti kita perlu mengecek / merevisi ulang artikel dengan mengganti dan menulis bagian yang salah.1
B. ESAI
Esai sastra adalah karangan prosa yang mengupas secara sepintas namun akurat, padat, dan berisi mengenai masalah kesusastraan, seni, dan budaya dari sudut pandang penulisnya secara subjektif.
Cara membuat esai:
- tentukan tema yang paling Anda kuasai;
- carilah bahan;
- buatlah outline atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
- tentukan judul;
- mulailah mengembangkan kerangka karangan.
- untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
- kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
- masukan pandangan seorang ahli;
- buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
- untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
- esai biasa adalah karangan argumentasi.
Dalam esai tersebut beliau mengatakan bahwa nyaris tidak ada sastra cirebon ditemukan dalam bentuk penerbitan media massa maupun buku. Kalau pun ada, hanya dalam satu kolom kecil di suatu koran yang dimuat terbatas dan dicetak sederhana. Karya sastra cirebon ibaratnya hanya ditulis dan didokumentasikan di rumah penulisnya, tanpa mengetahui bagaimana harus diterbitkan.
Karya sastra yang dilahirkan pengarang sulit untuk dipublikasikan di media massa. Penerbit pun terbentur dengan kecilnya pangsa pasar. Hal ini berbeda dengan karya sastra sunda dan karya sastra jawa yang banyak dibahas dimana-mana, bahkan banyak media massa yang berbahasa tersebut, seperti Mangle, Galura, Sipatahuan, Kujang Giwangkara.
Dukungan secara akademis pun cukup signifikan. Beberapa perguruan tinggi pun membuka jurusan Bahasa dan Sastra Sunda yakni Unpad dan UPI, sementara jurusan Bahasa dan Sastra Jawa antara lain di UGM, UNY, dan UNS. Namun siapa yang peduli pada perkembangan sastra cirebon, yang jelas berbeda dengan sastra sunda maupun jawa, ujarnya di dalam esainya. Menyikapi kalimat yang sedikit sinis terhadap sastra sunda dan sastra jawa, hal ini berarti Supali ingin sedikit menggelitik pemerintah agar sedikit peduli terhadap sastra cirebon yang terpinggirkan. Mungkin lama-lama sastra cirebon akan punah dan hilang ditelan zaman dan bangsa Indonesia akan kehilangan sebuah budaya.
Supali memberikan sebuah analogi yang tepat dalam sebuah Drama Tarling Abdul Ajib khas Cirebon yang berjudul Nasib Baridin, yang cintanya ditolak mentah-mentah oleh gadis pujaannya karena kemiskinan. Padahal sebagai pribadi, Baridin tergolong orang yang ulet dan tulus cintanya. Diam-diam, gadis yang ditaksirnya, Suratminah seperti memberikan harapan. Sampai-sampai ajian Kemat Jaran Guyang pun dilakukan untuk menaklukan gadis itu.
Lalu, Supali memberikan gambaran wilayah Cirebon dan perkembangan sastra dan budayanya yang kembang-kempis dalam esai.
Nah, dalam esai sastra, kita sebagai penulis boleh berpendapat sesubjektif mungkin asal disertai data dan fakta yang masuk akal sehingga pembaca merasa yakin dengan apa yang kita ungkapkan.
Dalam sebuah esai pun kita boleh memberikan solusi terbaik mengenai masalah yang dibahas, sehingga esai tidak hanya berupa kritik atau keluhan saja tentang fenomena yang terjadi dalam lingkungan sosial budaya masyarakat.2
C . Kolom
Kolom (column) adalah sebuah rubik khusus di media massa cetak yang berisikan karangan atau tulisan pendek yang berisikan pendapat subjektif penulisannya tentang suatu masalah .Rubik khusus ini umumnya bernama asli “kolom”,namu ada juga media massa yang menggunakan nama lain seperti ,”resonansi” dan “Refleksi” ( Republika ).
Jadi satu-satunya pendukung pendapat – pendapat kolomnis hanya argumentasi berdasarkan penalaran,pemikiran kritis,menurut pendapat subjektifitasnya.Tulisan kolom tidak mempunyai stuktur tertentu misalnya ada bagian pendahuluan atau lead,isi atau tubuh tulisan,dan penutup.Ia langsung berisi tubuh tulisan yakni berupa pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisannya tentang masalah.3
D. TAJUK
Tajuk adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Ciri-ciri tajuk yaitu
- Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
- Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
- Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
Tertuang pikiran subyektif redaksi
- Judul
- Latar Belakang Masalah
- Tokoh
- Masalah
- Peristiwa yang Disampaikan
- Opini Penulis
- Saran dan Solusi Permasalahan
- Kesimpulan
- Sumber Berita
- Anggota Redaksi
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
- Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
- Tajuk adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan.
- Kolom adalah bagian khusus dari surat kabar atau majalah yang berisikan tentang pendidikan.
- Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu.
Dari penelitian melalui penjabaran pengertian dari artikel, tajuk, kolom, dan esai. Kita harus tahu bahwa ke-empat hal tersebut adalah berbeda. Jadi, apabila nanti menuliskan artikel, tajuk , kolom, maupun esai, harus sesuai dengan isi yang yang tercantum untuk menunjukkan bahwa tulisan itu berupa artikel, tajuk, kolom, atau esai.
Sumber:
http://penelusuranilmu.blogspot.com/2011/02/pengertian-esai-dan-contohnya.html
http://yulierna.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-artikel-ilmiah-populer/
http://penelusuranilmu.blogspot.com/2011/02/pengertian-esai-dan-contohnya.html
1“pengertian Artikel” (http://yulierna.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-artikel-ilmiah-populer/)
2“Pengertian esai” (http://penelusuranilmu.blogspot.com/2011/02/pengertian-esai-dan-contohnya.html)
3“Pengertian esai” (http://penelusuranilmu.blogspot.com/2011/02/pengertian-esai-dan-contohnya.html)