Oleh: Mokhamad Abdul Aziz* Bulan Rabiul Awal telah datang. Euforia umat Islam di dunia dalam menyambut hari lahir Nabi Muhammad Saw tersebut sudah sangat terasa, tak terkecuali di Rembang. Seperti yang telah diketahui, Rembang merupakan kota santri, karena memiliki banyak sekali pondok pesantren. Karena itulah perayaan maulid nabi (bahasa Rembang: Muludan) terasa sangat istimewa dibanding di daerah lain. Kegiatan-kegiatan yang bersifat spiritual dan sosial menjadi diselenggarakan untuk memeriahkan Muludan. Tak heran jika setiap datang bulan Mulud (kalender Jawa), suasana Rembang menjadi sangat ramai, bahkan mengalahkan ramainya malam perayaan tahun baru Masehi.
Berbeda dengan perayaan hari-hari besar lainnya, Muludan mempunyai waktu yang lebih panjang, bahkan sampai satu bulan penuh. Karena itulah, selama satu bulan penuh Rembang tidak akan pernah sepi. Keutamaan Bermaulid Rasul Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Barang siapa yang memuliakan atau memperingati hari kelahiranku, maka aku akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah”. Dengan berpegang hadits itulah, setiap datang bulan Rabiul Awal umat Islam di dunia sangat bersemangat merayakan hari kelahiran Rasulullah itu. Abu Bakar Ash-Shidiq berkata, “Barang siapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Saw akan menjadi temanku masuk surga”. Tak ketinggalan Umar Bin Khothob juga berpesan, “Barang siapa yang memuliakan atau memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam.” Saking besarnya pahala mengormati dan memuliakan hari kelahrian Nabi, Khalifah Ali bin Abi Thalib juga berkata, “Barang siapa yang memuliakan atau memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia, maka perginya dengan membawa iman”. Antara Spiritual dan Sosial Mulai tanggal 1 Rabiul Awal yang jatuh pada 13 Januari 2013 kemarin, perayaan Maulid Nabi di Rembang telah dimulai. Pondok-pondok pesantren pun tak lupa mengadakan peringatan maulid nabi secara besar-besaran. Khataman al-Qur’an dan pengajian umum adalah agenda yang hampir dijalankan oleh setiap pondok pesantran. Sebut saja, Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang asuhan Gus Mus yang rutin mengadakan peringatan maulid nabi Muhammad Saw. Hadirnya ribuan santri dan warga rembang ataupun dari luar Rembang yang sengaja belajar di Rembang, tentu saja membuat Rembang semakin ramai dan meriah. Hal serupa juga dilakukan di Pondok Pesantren Al-Hamdulillah Kemadu dan Al-Barkah Sulang, Rembang. Ribuan santri dan warga berkumpul berdzikir bersama menyemarakkan peringatan Muludan. Begitupun di pondok-pondok yang lain. Tak hanya itu, di desa-desa yang berada di kecamatan Sumber, Kaliori, Bulu, Sulang, Gunem, Pamotan, Sedan, Lasem, Kragan, Sale, Sluke, Sarang, hingga kecamatan rembang pun ikut larut dalam euforia perayaan Muludan. Lantunan shalawat dan pujian-pujian terhadap Nabi yang terdengar dari setiap masjid atau mushala-mushala pada malam har,i menjadi ciri khas datangnya bulan kelahiran nabi. Tempat-tempat ibadah selalu dipadati jamaah yang datang untuk bersholawat dan berdoa bersama. Tak hanya masjid atau mushala yang bershalawat, rumah warga pun tak mau ketinggalan. Dengan keliling dari rumah satu ke rumah lain, lantunan shalawat menjadi ritual yang manambah kemeriahan maulid. Di setiap rumahnya, tuan rumah tak lupa menyediakan suguhan kepada para jamaah. Tak pelak, hal itu membuat ikatan emosional antarwarga semakin dekat saja. Dalam satu bulan ini, Kabupaten Rembang tidak akan pernah sepi. Setiap detik lantunan ayat-ayat allah dan shalawat Nabi akan menambah ketenangan dan ketentraman kota. Namun, harapannya suasana ramai akan ‘kehadiran’ Nabi tersebut tidak hanya dilakukan pada hari-hari Rabiul Awal saja, tetapi juga akan terus berlajut setiap hari, sehingga Rembang akan benar-benar menjadi Kota Santri yang terkenal di Indonesia. *Alumni Pondok Pesantren Slafiyah Al-Barkah Sulang Rembang, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Dakwah IAIN Walisongo.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorMokhamad Abdul Aziz Archives
November 2013
Categories |